CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS

Senin, 01 Juni 2009

buat teman2 ners A

ANGGARAN RUMAH TANGGA PPNI

ANGGARAN RUMAH TANGGA

PERSATUAN PERAWAT NASIONAL INDONESIA

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

1. Yang dimaksud perawat adalah seorang yang telah menempuh serta lulus pendidikan formal dalam bidang keperawatan yang program pendidikannya telah disahkan oleh Pemerintah Republik Indonesia

2. Yang dimaksud Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan professional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, yang didasarkan ilmu dan kiat keperawatan berbentuk pelayanan bio, psiko, sosiokultural dan spiritual yang komprehensif, baik sehat maupun sakit yang mencakup seluruh siklus kehidupan manusia. Keperawatan berupa bantuan yang diberikan karena adanya kelemahan fisik dan atau mental, keterbatasan pengetahuan serta kurangnya kemauan melaksanakan kegiatan seharai hari secara mandiri

BAB II

KEANGGOTAAN

Pasal 2

Persyaratan Anggota

1. Anggota Biasa :

a. Warga Negara Indonesia

b. Lulus Pendidikan formal di bidang keperawatan yang telah disahkan oleh Pemerintah Republik Indonesia

c. Menyatakan diri untuk menjadi anggota PPNI melalui proses pendaftaran anggota pada Pengurus Kabupaten / Kota atau Komisariat

d. Mengisi dan menandatangani surat persetujuan bersedia mengikuti dan mentaati Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga ( AD / ART ) PPNI

e. Bersedia aktif mengikuti kegiatan Organisasi yang dilaksanakan PPNI dan atau Badan Kelengkapan PPNI

2. Anggota Khusus :

a. Perawat warga Negara Asing yang bekerja di Indonesia dan telah memenuhi ketentuan Pemerintah RI ( PP nomor 32 tahun 1996 ) dan telah mengikuti proses adaptasi selama 6 – 12 bulan

b. Menyatakan diri untuk menjadi anggota PPNI melaui proses pendaftaran anggota pada pengurus Kabupaten / Kota atau Komisariat

c. Mengisi dan menandatngani surat persetujuan bersedia mengikuti dan mentaati AD / ART PPNI

d. Bersedia aktif mengikuti kegiatan Organisasi yang dilaksanakan PPNI dan atau Badan Kelengkapan PPNI

3. Anggota Kehormatan

a. Mereka yang bukan perawat, tetapi telah berjasa terhadap perkembangan keperawatn dan organisasi PPNI

b. Diusulkan oleh Kabupaten / Kota dan disetujui oleh Pengurus Propinsi

c. Disahkan oleh Pengurus Pusat dalam kegiatan organisasi yang bersifat Nasional

Pasal 3

Tata Cara Penerimaaan Anggota

1. Anggota Biasa dan Khusus diterima oleh pengurus Kabupaten / Kota dengan surat pengantar dari pengurus Komisariat melalui pendaftaran tertulis dan pernyataan persetujuan tertulis untuk mentaati AD / ART dan Kode Etik PPNI

2. Anggota Kehormatan diusulkan oleh Pengurus Kabupaten / Kota disetujui oleh Pengurus Propinsi dan ditetapkan oleh Pengurus Pusat dalam kegiatan organisasi yang bersifat Nasional

Pasal 4

Kewajiban Anggota

1. Menjunjung tinggi , mentaati dan mengamalkan sumpah Perawat, Kode Etik Keperawatan Indonesia, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dan semua Peraturan serta Keputusan PPNI

2. Membayar uang pangkal dan iuran kecuali Anggota Kehormatan

3. Menghadiri Rapat rapat atas undangan Pengurus Organisasi

Pasal 5

Hak Anggota

1. Angota biasa berhak untuk mengajukan pendapat, usul atau pertanyaan baik lisan maupun tulisan kepada penurus PPNI, mengikuti seluruh kegitan organisasi, memilih dan dipilih sesuai jejang kepengurusan organisasi

2. Anggota khusus dan anggota kehormatan berhak untuk mengajukan pendapat , usul atau pertanyaan baik lisan maupun tulisan kepada pengurus PPNI, mengikuti seluruh kegiatan organisasi, tetapi tidak berhak memilih dan dipilih

3. Setiap anggota berhak mendaptkan kesempatan menambah atau mengembangkan ilmu dan ketrampilan keperwatan yang diselenggarakan organisasi sesuai program dan kemampuan organisasi serta memenuhi persyaratan

4. Setiap anggota berhak mendaptkan perlindungan dan pembelaan dalam melaksanakan tugas organisasi dan profesi, apabila memenuhi:

a. Ketentuan Organisasi

b. AD/ART

c. Kode Etik Keperawatan Indonesia

d. Standar Kompetensi

e. Standar Praktik

f. Peraturan dan Perundang – undangan Yang Berlaku

Pasal 6

Pemberhentian Angota

Angota berhenti/hilang keanggotaannya apabila:

a. Meninggal dunia

b. Permintaan sendiri secara tertulis, setelah melakukan konsultasi dengan pengurus bidang organisasi PPNI Kabupaten/ Kota

c. Diberhentikan oleh Pengurus Pusat atau usul Dewan Pertimbangan atau Majelis Kehormatan Etika Keperawatan Indonesia, setelah terbukti berbuat hal-hal yang merugikan organisasi

Pasal 7

Tata Cara Pemberhentian Anggota

1. Pemberhentian atas permintaan sendiri hanya dapat dilakukan dengan pemberitahuan secara tertulis kepada Pengurus Kabupaten/ Kota di mana ia terdaftar, setelah dahulu berkonsultasi dengan pengurus bidang organisasi PPNI Kabupaten/ Kota dan diajukan sekurang-kurangnya satu bulan sebelumnya

2. Seorang anggota dapat dikenakan pemberhentian sementara oleh Pengurus Kabupaten/ Kota setelah didahului dengan peringatan tertulis sebanyk 3 (tiga) kali dengan jarak waktu masing-masing 1 (satu) bulan dengan tembusan kepada Pengurus Propinsi dan Pengurus Pusat

3. Paling lama 6 (enam) bulan penetapan pemberhentian sementara, Pengurus Kabupaten / Kota dapat merehabilitasi kembali atau mengusulkan pemberhentian tetap dengan persetujuan pengurus Propinsi kepada Pengurus Pusat untuk dikukuhkan, apabila tidak menunjukkan perubahan kearah perbaikan

4. Dalam kondisi luar biasa yang mengancam organisasi, Pengurus Pusat dapat melakukan pemberhentian langsung, kemudian memberhentikan kepada Pengurus Propinsi dan Kabupaten/ Kota

Pasal 8

Pembelaan

1. Anggota yang diberhentikan permintaan sementara dapat membela di hadapan rapat pleno Pengurus Kabupaten/ Kota

2. Bila dipandang perlu, anggota yang dikenakan pemberhentian tetap dapat mengajukan pembelaannya pada Musyawarah Propinsi (MUSPROP) atau Musyawarah Nasional (MUNAS)

3. Keputusan Musyawah Propinsi (MUSPROP) atau musyawarah Nasional (MUNAS) dapat membatalkan atau memperkuat tindakan pemberhentian tetap tersebut dengan ketentuan bahwa keputusan tersebut memenuhi quarum yakni didukung sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga) dari jumlah utusan yang hadir dalam Musyawarah Propinsi (MUSPROP) atau Musyawarah Nasional (MUNAS)

Pasal 9

Pengkaderan

1. Untuk kesinambungan upaya organisasi perlu dibina kader-kader kepemimpinan PPNI

2. Kader-kader yang akan dipromosikan telah disaring dengan kriteria:

a. Memiliki prestasi, dedikasi dan loyalitas terhadap PPNI

b. Mempunyai bakat dan pengetahuan serta pengalaman dalam kepemimpinan organisasi keperawatan

c. Telah melalui proses pendidikan dan atau peltihan khusus untuk itu

d. Tidak pernah melakukan tindakan yang tercela

3. Ketentuan terkait pengkaderan dapat diatur tersendiri sepanjang tidak bertentengan dengan ART PPNI

BAB III

ORGANISASI

Pasal 10

MUSYAWARAH NASIONAL

1. Status :

a. Musyawarah Nasional selanjutnya disingkat MUNAS merupakan kekuasaan tertinggi organisasi

b. MUNAS diselenggarakan setiap 5 ( lima ) tahun sekali oleh Pengurus Pusat melalui Badan Khusus yang disebut Panitia MUNAS, yang diangkat bertanggung jawab kepada Pengurus Pusat

c. Dalam keadaan luar biasa dapat dilakukan sewaktu waktu MUNAS Luar Biasa atas usul sekurang kurangnya 3 ( tiga ) Pengurus Propinsi dan disetujui 2/3 dari Pengurus Propinsi yang ada

d. MUNAS dapat menyelenggarakan sidang ilmiah di luar sidang organisasi

2. Kewenangan :

a. Mengesahkan jadwal acara dan peraturan tata tertib MUNAS

b. Memilih dan mengesahkan Pimpinan MUNAS

c. Menyempurnakan atau menetapkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Organisasi, pedoman pedoman pokok, Garis Garis Besar Program Kerja Organisasi dan Pernyataan Sikap

d. Menilai pertanggung jawaban Pengurus Pusat mengenai pelaksanaan hasil MUNAS sebelumnya, apabila pertanggung jawaban Pengurus Pusat selesai, maka Pengurus Pusat dinyatakan demisioner dan selanjutnya Pengurus Pusat mempunyai status anggota biasa

e. Memilih dan melantik Ketua Umum terpilih

f. Menunjuk Ketua terpilih sebagai Ketua Tim Formatur

g. Memilih Anggota Tim Formatur

h. Memberikan mandat kepada tim formatur untuk melengkapi Personel Pengurus Pusat , Dewan Pertimbangan Pusat dan Majelis Kehormatan EtikKeperawatn Pusat, selanjutnya terbentuk kepengurusan lengkaporganisasi PPNI secara otomatis Tim Formatur dinyatakan bubar

i. Memberikan mandat kepada Ketua terpilih untuk melantik Pengurus Pusat, Dewan Pertimbangan Pusat, Majelis Kehormatan Etik Keperawatan Pusat dan Badan Badan Kelengkapan PPNI yang baru

j. Menetapkan Garis Garis Besar Program Kerja Pengurus Pusat

k. Menetapkan tempat MUNAS berikutnya

3. Pedoman Umum MUNAS

a. MUNAS diselenggarakan oleh Pengurus Pusat melalui Panitia MUNAS terdiri dari Panitia Pengarah dan Panitia Pelaksana yang diangkat dengan hak otonomi penuh dan bertanggung jawab kepada Pengurus Pusat

b. Tempat pelaksanaan MUNAS ditetapkan pada MUNAS sebelumnya

c. Panitia pelaksana MUNAS bertanggung jaweab dari segi teknis penyelenggaraan MUNAS

d. Peserta MUNAS terdiri dari :

1) Utusan :

a Pengurus Pusat terdiri dari Ketua Umum, Sekretaris Jendral, Ketua I dan Ketua II

b Pengurus Propinsi terdiri dari Ketua Pengurus Propinsi, Sekretaris dan Wakil Ketua

c Pengurus Kabupaten / Kota terdiri dari Ketua Pengurus Kabupaten / Kota , Sekretaris dan Wakil Ketua Bidang Organisasi

d Dewan Pertimbangan terdiri dari Ketua dan Sekretaris

e Majelis Kehormatan Etik Keperawatan terdiri dari Ketua dan Sekretaris

f Kolegium, Ikatan dan Himpunan masing masing 1 ( satu ) orang

Sebagai utusan dibuktikan dengan surat mandat sebagai utusan dari organisasi yang diwakilinya

2) Peninjau adalah Pengurus Pusat , Pengurus Propinsi, Pengurus Kabupaten / Kota, Pengurus Komisariat, Pengurus Dewan Pertimbangan, Pengurus Majelis Kehormatan Etik Keperawatan, Pengurus Badan Kelengkapan diluar utusan dan undangan lain yang berminat menghadiri MUNAS

e. MUNAS sah apabila dihadiri oleh 50 % ditambah 1 ( satu ) jumlah Propinsi dan Jumlah Kabupaten / Kota yang hadir

f. MUNAS, apabila persyaratan ini belum terpenuhi dapat ditunda paling lambat 3 ( tiga ) bulan, setelah itu MUNAS dianggap sah dengan peserta MUNAS yang hadir

g. Utusan mempunyai hak bicara, hak memilih dan dipilih, sementara peninjau mempunyai hak bicara saja

h. Sidang paripurna MUNAS dipimpin oleh Pimpinan MUNAS yang terdiri dari seorang Ketua, seorang Wakil Ketua, seorang Sekretaris dan 2 ( dua ) orang anggotra yang dipilih dari dan oleh peserta MUNAS, kecuali sidang paripurna pengesahan quorum, jadwal acara, tata tertib dan pemilihan Pimpinan MUNAS dipimpin oleh Ketua Umum dan Sekretaris jendral PPNI

i. Penyelengaraan MUNAS ditetapkan di Propinsi secara bergilir dan Propinsi penyelenggara diberi otonomi penuh

j. Hal hal yang belum tercantum dalam Pedoman Umum ini akan diatur dalam Tata Tertib MUNAS

Pasal 11

MUSYAWARAH PROPINSI

1. Status :

a. Musyawarah Propinsi selanjutnya disingkat MUSPROP merupakan kekuasaan tertinggi organisasi di tingkat Propinsi

b. MUSPROP diselenggarakan setiap 5 ( lima ) tahun sekali oleh Pengurus Propinsi dan diadakan selambat lambatnya 6 bulan setelah MUNAS melalui Badan Khusus yang disebut Panitia MUSPROP, yang diangkat dan bertanggung jawab kepada Pengurus Propinsi

c. Dalam keadaan luar biasa dapat dilakukan sewaktu waktu MUSPROP Luar Biasa di tingkat Propinsi atas usul sekurang kurangnya 3 ( tiga ) Pengurus Kabupaten / Kota dan disetujui 2/3 dari Pengurus Kabupaten / Kota yang ada

d. MUSPROP dapat menyelenggarakan sidang ilmiah di luar sidang organisasi

2. Kewenangan :

a. Mengesahkan jadwal acara dan peraturan tata tertib MUSPROP

b. Memilih dan mengesahkan Pimpinan MUSPROP

c. Menilai pertanggung jawaban Pengurus Propinsi mengenai amanat yang diberikanoleh MUSPROP sebelumnya, apabila pertanggung jawaban Pengurus Propinsi selesai, maka Pengurus Propinsi dinyatakan demisioner dan selanjutnya Pengurus Propinsi mempunyai status anggota biasa

d. Memilih Ketua Propinsi yang selanjutnya Ketua Propinsi terpilih dilantik oleh Ketua Umum PPNI / Pengurus Pusat

e. Menunjuk Ketua Propinsi terpilih sebagai Ketua Tim Formatur

f. Memilih Anggota Tim Formatur Propinsi

g. Memberikan mandat kepada tim formatur Propinsi untuk memilih Pengurus Propinsi, Pengurus Dewan Pertimbangan Propinsi dan Majelis Kehormatan Etik Keperawatn Propinsi, setelah terbentuk kepengurusan lengkap organisasi PPNI secara otomatis Tim Formatur dinyatakan bubar

h. Memberikan mandat kepada Ketua Propinsi terpilih untuk melantik Pengurus Propinsi, Dewan Pertimbangan Propinsi, Majelis Kehormatan Etik Keperawatan Propinsi dan Badan Badan Kelengkapan PPNI di Tingkat Propinsi

i. Menetapkan Garis Garis Besar Program Kerja Pengurus Propinsi

3 Pedoman Umum MUSPROP

a. MUSPROP diselenggarakan oleh Pengurus propinsi melalui Panitia Pelaksana MUSPROP yang diangkat oleh Pengurus Propinsi

b. Tempat pelaksanaan MUSPROP ditetapkan pada MUSPROP sebelumnya

c. Panitia pelaksana MUSPROP bertanggung jawab dari segi teknis penyelenggaraan MUSPROP

d. Peserta MUSPROP terdiri dari :

1) Utusan :

a Pengurus Propinsi terdiri dari Ketua Propinsi Wakil Ketua Propinsi

b Pengurus Kabupaten / Kota terdiri dari Ketua Pengurus Kabupaten / Kota , Sekretaris dan Wakil Ketua Bidang Organisasi

c. Dewan Pertimbangan dan Majelis Kehormatan Etik Keperawatan Keperawatan masing masing 2 ( dua ) orang

d. Kolegium, Ikatan dan Himpunan masing masing 1 ( satu ) orang

Sebagai utusan dibuktikan dengan surat mandat sebagai utusan dari organisasi yang diwakilinya

2) Peninjau adalah Pengurus Pusat , Pengurus Propinsi, Pengurus Kabupaten / Kota, Pengurus Komisariat, Pengurus Dewan Pertimbangan, Pengurus Majelis Kehormatan Etik Keperawatan Propinsi, Pengurus Badan Kelengkapan diluar utusan dan undangan lain yang berminat menghadiri MUSPROP

e. MUSPROP sah apabila dihadiri oleh separuh ditambah 1 ( satu ) jumlah utusan MUSPROP apabila persyaratan ini belum terpenuhi dapat ditunda paling lambat 3 ( tiga ) bulan, setelah itu MUSPROP dianggap sah dengan peserta MUSPROP yang hadir

f. Utusan dengan mandat tertulis mempunyai hak bicara, hak memilih dan dipilih, sementara peninjau mempunyai hak bicara saja

g. MUSPROP dipimpin oleh seorang Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris dan 2 ( dua ) orang anggota yang dipilih dari dan oleh peserta MUSPROP, kecuali sidang paripurna pengesahan quorum, jadwal acara, tata tertib dan pemilihan Pimpinan MUSPROP dipimpin oleh Ketua Propinsi

h. Hal hal yang belum tercantum dalam Pedoman Umum ini akan diatur dalam Tata Tertib MUSPROP

Pasal 12

MUSYAWARAH KABUPATEN / KOTA

1. Status :

a. Musyawarah Kabupaten / Kota selanjutnya disingkat MUSKAB / MUSKOT merupakan kekuasaan tertinggi organisasi di tingkat Kabupaten / Kota

b. MUSKAB / MUSKOT diselenggarakan setiap 5 ( lima ) tahun sekali oleh Pengurus Kabupaten / Kota dan diadakan selambat lambatnya 6 bulan setelah MUSPROP melalui Badan Khusus yang disebut Panitia MUSKAB / MUSKOT, yang diangkat dan bertanggung jawab kepada Pengurus Kabupaten / Kota

c. Dalam keadaan luar biasa dapat dilakukan sewaktu waktu MUSPROP Luar Biasa di tingkat Kabupaten / Kota atas usul sekurang kurangnya 2 ( dua ) Pengurus Komisariat dan disetujui 2/3 dari Pengurus Komisasriat yang ada

d. MUSKAB / MUSKOT dapat menyelenggarakan sidang ilmiah di luar sidang organisasi

2. Kewenangan :

a. Mengesahkan jadwal acara dan peraturan tata tertib MUSKAB / MUSKOT

b. Memilih dan mengesahkan Pimpinan MUSKAB / MUSKOT

c. Menilai pertanggung jawaban Pengurus Kabupaten / Kota mengenai amanat yang diberikan oleh MUSKAB / MUSKOT sebelumnya, apabila pertanggung jawaban Pengurus Kabupaten / Kota selesai, maka Pengurus Kabupaten / Kota dinyatakan demisioner dan selanjutnya Pengurus Kabupaten / Kota mempunyai status anggota biasa

d. Memilih Ketua Kabupaten / Kota yang selanjutnya Ketua Kabupaten / Kota terpilih dilantik oleh Ketua Pengurus Propinsi

e. Menunjuk Ketua Kabupaten / Kota terpilih sebagai Ketua Tim Formatur

f. Memilih Anggota Tim Formatur Kabupaten / Kota

g. Memberikan mandat kepada tim formatur Kabupaten / Kota untuk memilih Pengurus Kabupaten / Kota dan Pengurus Dewan Pertimbangan Kabupaten / Kota , setelah terbentuk kepengurusan lengkap organisasi PPNI secara otomatis Tim Formatur dinyatakan bubar

h. Memberikan mandat kepada Ketua Kabupaten / Kota terpilih untuk melantik Pengurus Kabupaten / Kota , Dewan Pertimbangan Propinsi, dan Badan Badan Kelengkapan PPNI di Tingkat Kabupaten / Kota Menetapkan Garis Garis Besar Program Kerja Pengurus Propinsi

i. Menetapkan Garis Garis Besar Program Kerja Kabupaten / Kota

3 Pedoman Umum disingkat MUSKAB / MUSKOT

a. MUSKAB / MUSKOT diselenggarakan oleh Pengurus propinsi melalui Panitia Pelaksana MUSKAB / MUSKOT yang diangkat dan bertanggung jawab kepada Pengurus Kabupaten / Kota

b. Tempat pelaksanaan MUSKAB / MUSKOT ditetapkan pada MUSKAB / MUSKOT sebelumnya

c. Panitia pelaksana MUSKAB / MUSKOT bertanggung jawab dari segi teknis penyelenggaraan MUSKAB / MUSKOT

d. Peserta MUSKAB / MUSKOT terdiri dari :

1) Utusan :

a. Pengurus Kabupaten / Kota terdiri dari Ketua, Sekretaris dan Wakil Ketua Kabupaten / Kota

b. Pengurus Komisariat terdiri dari Ketua Komisariat, Sekretaris dan satu orang anggota

c. Penasehat Kabupaten / Kota masing masing 2 ( dua ) orang

d. Kolegium, Ikatan dan Himpunan masing masing 1 ( satu ) orang

2) Peninjau adalah Pengurus Kabupaten / Kota, Pengurus Komisariat, Pengurus maupun Badan Kelengkapan diluar utusan dan undangan lain yang berminat menghadiri MUSKAB / MUSKOT

e. MUSKAB / MUSKOT sah apabila dihadiri oleh separuh ditambah 1 ( satu ) jumlah utusan MUSKAB / MUSKOT apabila persyaratan ini belum terpenuhi dapat ditunda paling lambat 3 ( tiga ) bulan, setelah itu MUSPROP dianggap sah dengan peserta MUSPROP yang hadir

f. Utusan dengan mandat tertulis mempunyai hak bicara, hak memilih dan dipilih, sementara peninjau mempunyai hak bicara saja

g. Sidang MUSKAB / MUSKOT dipimpin oleh Pimpinan MUSKAB / MUSKOT yang terdiri dari Seorang Ketua,Wakil Ketua, Sekretaris dan 2 ( dua ) orang anggota yang dipilih dari dan oleh peserta MUSKAB / MUSKOT, kecuali sidang paripurna pengesahan quorum, jadwal acara, tata tertib dan pemilihan Pimpinan MUSPROP dipimpin oleh Ketua Propinsi

h. Hal hal yang belum tercantum dalam Pedoman Umum ini akan diatur dalam Tata Tertib MUSPROP

Pasal 13

RAPAT KERJA NASIONAL

1 Status:

a. Rapat kerja nasional adalah rapat kerja Pengurus Pusat yang dihadiri oleh pengurus Pusat dan Pengurus Propinsi

b. Rapat kerja nasional diadakan sekurang-kurangnya sekali dalam satu periode kepengurusan

c. Dalam keadaan luar biasa rapat Kerja Nasional dapat dilakukan sewaktu-waktu atas usul Pengurus Pusat atau Pengurus Propinsi dan mendapat persetujuan sekurang-kurangnya setengah jumlah Pengurus Propinsi yang ada

2. Kewenangan:

a. Menilai pelaksanaan program kerja amanat MUNAS, menyempurnakan dan memperbaiki untuk dilaksanakan pada sisa periode kepengurusan selanjutnya

b. Membahas isu-isu yang dianggap penting untuk kelangsungan atau perkembangan organisasi

c. Membahas bahan-bahan yang akan dibahas pada MUNAS yang akan datang

3. Tata Tertib Rapat Kerja Nasional:

a. Rapat Kerja Nasional diselenggarkan oleh Pengurus Pusat bersama Pengurus Propinsi yang ditunjuk

b. Panitia Pelaksana Rapat Kerja Nasional bertanggung jawab mengenai teknis penyelenggaraan rapat kerja nasional

c. Rapat Kerja Naaional dihadiri oleh Pengurus Pusat, Pengurus Propinsi, Dewan Pertimbangan, Majelis Kehormatan Etik Keperawatan Indonesia, Pengurus Badan Kelengkapan dan Badan Khusus, Peninjau dan Undangan Pengurus Pusat

d. Rapat Kerja Nasional dipimpin oleh Pengurus Pusat

e. Hal-hal lain yang belum diatur dalam tata tertib ini diatur dalam peraturan tersendiri, selama tidak bertentangan dengan AD/ART

Pasal 14

Rapat kerja Propinsi

1. Status:

a. Rapat Kerja Propinsi adalah rapat kerja Pengurus yang dihadiri oleh utusan Pengurus Pusat, Pengurus Propinsi dan utusan Pengurus Kabupaten/ Kota

b. Rapat kerja Propinsi diadakan sekurang-kurangnya sekali dalam periode kepengurusan

c. Dalam keadaan luar biasa rapat Pengurus Propinsi dapat dilakukan sewaktu-waktu atas usul Pengurus Propinsi atau Pengurus Kabupaten/ Kota dan mendapat persetujuan sekurang-kurangnya setengah jumlah Pengurus Kabupaten/ Kota yang ada

2. Kewenangan :

a. Menilai pelaksanaan program kerja amanat MUSPROP, menyempurnakan dan memperbaiki untuk dilaksankan pada sisa periode kepengurusan

b. Membahas isu-isu yang dianggap penting untuk kelangsungan atau perkembangan organisasi

c. Membahas bahan-bahan yang akan dibahas pada MUSPROP dan atau masukan MUNAS yang akan datang

3. Tata Tertib Rapat Kerja Propinsi:

a. Rapat Kerja Propinsi diselenggarakan oleh Pengurus Propinsi bersama Pengurus Kabupaten/ Kota yang ditunjuk Pengurus Propinsi

b. Panitia Pelaksana Rapat Kerja Pengurus Propinsi bertanggung jawab mengenai teknis penyelenggaraan rapat kerja Pengurus Propinsi

c. Rapat Kerja Propinsi dihadiri oleh utusan Pengurus Pusat, Pengurus Pusat, Dewan Pertimbangan Propinsi, Majelis Kehormatan Etik Keperawatan Propinsi, Pengurus Badan Kelengkapan dan Badan Khusus Propinsi, Peninjau dan undangan Pengurus Propinsi

d. Rapat Kerja dipimpin oleh Pengurus Propinsi

e. Hal-hal lain yang belum diatur dalam tata tertib ini diatur dalam peraturan tersendiri, selama tidak bertentangan dengan AD/ART

Pasal 15

Rapat Kerja Kabupaten/ Kota

1. Status:

a. Rapat kerja Kabupaten/ Kota adalah rapat kerja Pengurus Kabupaten/ Kota yang dihadir oleh utusan pengurus komisariat

b. Rapat kerja Kabupaten/ Kota diadakan sekurang-kurangnya sekali dalam periode kepengurusan Kabupaten/ Kota

c. Dalam keadaan luar biasa rapat kerja Kabupaten/ Kota dapat dilakukan sewaktu-waktu atas usul Pengurus Kabupaten/ Kota atau pengurus komisariat yang mendapat persetujuan sekurang kurangnya setengah jumlah komesariat yang ada.

2 Kewenangan

a. Menilai pelaksanaan program kerja amanat MUSKAB / MUSKOT.

b. Menyempurnakan dan untuk memperbaiki untuk dilaksanakan pada sisa periode kepengurusan senlanjutnya.

c. Membahas isu-isu yang dianggap penting untuk kelangsunagan atau perkembangan organesasi

d. Membahas bahan-bahan yang akan dibahas pada MUSKAB/MUSKOT dan atau usulan pada MUSPROP/MUNAS yang akan datang.

3 Tata tertib Rapat kerja Kabupaten / Kota

a. Rapat kerja Kabupaten /Kota diselenggarakan oleh Pengurus KabupatenKota bersama Pengurus Komisariat yang ditunjuk pengurus Kabupaten /Kota

b. Panitia Pelaksana Rapat Kerja Pengurus Kabupaten /Kota bertanggung jawab mengenai teknis penyelenggaraan rapat kerja pengurus kabupaten Kota

c. Rapat Kerja Kabupaten /Kota dihadiri oleh utusan Pengurus Pusat dan Pengurus Propensi ,serta pengurus Komisariat

d. Hal-hal lain yang belum diatur dalam tata tertib ini diatur dalam peraturan tersendiri ,selama tidak bertentangan dengan tata tertib ini.

Pasal 16

Musyawarah Anggota

1. Status

a. Musyawarah Anggota adalah pelaksaan kedaulatan tertinggi di tingkat Komisariat yang dihadiri oleh seluruh pengurus dan anggota Komisariat ,utusan Propinsi dan atau pengurus Kabupaten / Kota serta undangan pengurus Komisariat.

b. Musyawarah Anggota diadakan sekurang-kurangnya sekali dalam setahun

c. Dalam keadaan luar biasa Musyawarah Anggota dapat dilakun sewaktu-waktu atas usul dan mendapat persetujuan sekurang-kurangnya setengah jumlah anggota yang ada.

2. Kewenangan:

a. Menetapkan dan menilai pertngguan jawaban pelaksanaan program kerja pengurus komisariat serta memperbaiki untuk dilaksanakan pada sisa periode kepengurusan selanjutnya.

b. Membahas isu-isu yang dianggap penting untuk kelangsungan atau perkembaangan organisasi

c. Memilih pengurus komisariat

d. Menentukan program kerja komisariat

3. Pedoman Musyawarah Anggota:

a. Musyawarah Anggota diselenggarakan oleh pengurus komisariat

b. Musyawarah Anggota dihadiri oleh utusan Pengurus Propinsi dan atau pengurus Kabupaten /Kota serta seluruh pengurus dan anggota.

c. Hal-hal lain yang belum diatur dalam tata tertib ini diatur dalam peraturan tersendiri,selama tidak bertentangan dengan ketentuan yang berlaku

Pasal 17

Pengurus Pusat

Pengurus Pusat PPNI terdiri dari:

1. Ketua Umum :

a. Ketua I : Membidangi Departemen Organisasi, HUKMAS dan pemberdayaan politik, Pengembangan kerjasama dalam dan luar negeri

b. Ketua II : Membidangi Departemen Pendidikan dan Pelatihan, Pelayanan, Kesejahteraan

2. Sekretaris Jenderal :

a. Sekretaris I

b. Sekretaris II

3. Bendahara Umum

a. Bendahara I

b. Bendahara II

4. Ketua-Ketua Departemen:

a. Ketua Departemen Organisasi

b. Ketua Departemen Hukum & Hubungan Masyarakat serta Pemberdayaan Politik

c. Ketua Departemen Pendidikan dan Pelatihan

d. Ketua Departemen Pelayanan

e. Ketua Departemen Pengembangan, Kerjasama Dalam Negeri & Luar Negeri

f. Ketua Departemen Kesejahteraan

5. Anggota-Anggota Departemen

a. Dua Anggota Departemen Organisasi

b. Dua Anggota Departemen HUKMAS serta Pemberdayaan Politik

c. Dua Anggota Departemen Pendidikan dan Pelatihan

d. Dua Anggota Departemen Pelayanan

e. Dua Anggota Departemen Pengembangan, Kerjasama dalam Negeri & Luar Negeri

f. Dua Anggota Departemen Kesejahteraan

Pasal 18

Pengurus Propinsi

Pengurus Propinsi PPNI terdiri dari:

1. Ketua

2. Sekretaris dan Wakil Sekretaris

3. Bendahara dan Wakil Bendahara

4. Ketua-ketua Bidang:

a. Ketua Bidang Organisasi, Hukum dan Pemberdayaan Politik

b. Ketua Bdang Pendididkan dan Pelatihan

c. Ketua Bidang Pelayanan

d. Ketua Bidang Pengembangan, Kerjasama dan Humas

e. Ketua Bidang Kesejahteraan

5. Anggota Bidang:

a. Dua Orang Anggota Bidang Organisasi, Hukum dan Pemberdayaan Politik

b. Dua Orang Anggota Bidang Pendidikan dan Pelatihan

c. Dua Orang Anggota Bidang Pelayanan

d. Dua Orang Anggota Bidang Pengembangan, Kerjasama & Hubungan Luara Negeri

e. Dua Orang Anggota Bidang Kesejahteraan

Pasal 19

Pengurus Kabupaten Propinsi

Pengurus Kabupaten/ Kota PPNI terdiri dari:

1. Ketua

2. Sekretaris dan Wakil Sekretaris

3. Bendahara dan Wakil Bendahara

4. Ketua- ketua Devisi:

a. Ketua Devisi Organisasi,Hukum dan Pemberdayaan Politik

b. Ketua Devisi Pendidikan dan Pelatihan

c. Ketua Devisi Pelayanan

d. Ketua Devisi Pengembangan, Kerjasama dalam Negeri & Luar Negeri

e. Ketua Devisi Kesejahteraan

5. Anggota Devisi

a. Dua Orang Anggota Devisi Organisasi, HUKMAS dan Pemberdayaan Politik

b. Dua Orang Anggota Devisi Pendidikan dan Pelatihan

c. Dua Orang Anggota Devisi Pelayanan

d. Dua Orang Anggota Devisi Pengembangan, Kerjasama & Humas Dalam Negeri dan Luar Negeri

e. Dua Orang Anggota Devisi Kesejahteraan

Pasal 20

Pengurus Komisariat

1. Komisariat merupakan perwakilan dari pengurus Kabupaten/ Kota pada institusi tertentu yang anggotanya sekurang-kurangnya 25 orang

2. Pengurus Komisariat PPNI terdiri dari :

a. Ketua

b. Sekretaris dan Wakil Sekretaris

c. Bendahara dan Wakil Bendahara

d. Seksi-Seksi:

Ø Seksi Organisasi dan Hukum

Ø Seksi Pendidikan dan Pelatihan

Ø Seksi Pelayanan Keperawatan

Ø Seksi Pengembangan dan Kesejahteraan dan Humas

e. Seksi Kesejahteraan Anggota

Pasal 21

Masa Kepengurusan

1. Pengurus PPNI di berbagai tingkat ( pengurus Pusat, Pengurus Propinsi dan Pengurus Komisariat) dipilih untuk masa bakti 5 (lima) tahun.

2. Ketua umum, Ketua Propinsi, Ketua Kabupaten / Kota dan Ketua Komisariat dapat dipilih untuk 2(dua) periode kepengurusan berturut-turut.

Pasal 22

Syarat-syarat Pengurus Organisasi

1. Berasal dari anggota yang berpengalaman dan mempunyai yang baik , berprestasi, dedikasi dan memiliki loyalitas yang tinggi terhadap PPNI

2. Mampu bekerja sama secara kolektif, mampu meningkatkan dan mengembangkan peranan PPNI dalam pelayanan keperawatan professional dalam menunjang pengembangan kesehatan khususnyadan pembangunan Nasional umumnya.

3. Memiliki komitmen yang tinggi terhadap organisasi dan profesi

4. Sanggup bekerja aktif dalam organisasi

Pasal 23

Penggantian Pengurus antar waktu

1. Penggantian kepengurusan organisasi dalam satu masa jabatan dimungkinkan karena ada pengurus :

a. Meninggal dunia

b. Berhenti atas permintaan sendiri

c. Pindah ke tempat lain yang mengakibatkan yang bersangkutan tidak dapat aktif dalam waktu 6 ( enam ) bulan

d. Tidak aktif mengikuti kegiatan organisasi yang dinilai oleh rapat pleno pengurus diberhentikan

2. Kewenangan pemberhentihan pengurus sesuai ayat 1 butir d diatur sebagai berikut:

a. Pengurus pusat dilakukan oleh Rapat Pleno Pengurus Pusat setelah berkonsultasi dengan dewan pertimbangan Pusat

b. Pengurus Propinsi dilakukan oleh Rapat Pleno Pengurus Propinsi setelah berkonsultasi dengan Dewan Pertimbangan Propinsi.

c. Pengurus Kabupaten/ Kota dilakukan oleh Rapat Pleno Pengurus Kabupaten /Kota setelah berkonsultasi dengan Dewan Pertimbangan Kabupaten /Kota

d. Pengurus Komisariat dilakukan oleh Rapat Pleno Pengurus Komisariat setelah berkonsultasi dengan Pengurus Kabupaten /Kota.

e. Untuk Pengurus Badan Kelengkapan oleh Rapat Pleno Badan Kelengkapan atas pertimbangan PPNI sesuai tingkat kepengurusan organisasi

Pasal 24

Dewan Pertimbangan

1. status:

a. Dewan Pertimbangan adalah dewan yang memberikan pertimbangan untuk masalah organisasi,hokum, keahlihan dan profesi keperawatan pada pengurus pusat atau Pengurus Propinsi atau Pengurus Kabupaten/Kota

b. Dewan Pertimbangan dibentuk melalui Musyawarah Nasional, Musyawarah Propinsi dan Musyawarah Kabupaten/Kota

c. Masa bakti Pengurus Dewan Pertimbangan selama 5 tahun

d. Ketua Dewan Pertimbangan dapat dipilih untuk 2 (dua) periode berturut-turut

2. Kewenangan :

a. Memberi pengarahan petunjuk, pertimbangan, saran atau nasihat kepada pengurus PPNI sesuai dengan tingkat Organisasi baik diminta maupun tidak diminta sesuai kebutuhan Organisasi

b. Pembina pengembangan profesi keperawatan dalam arti yang luas

.

3. Susunan Pengurus

a. Kedudukan Dewan Pertimbangan berada di pengurus Pusat, Pengurus Propinsi dan Pengurus Kabupaten / Kota

b. Kepengurusan terdiri dari Ketua, Sekretaris dan Anggota 3 ( tiga ) Orang

c. Hal hal lain yang belum diatur dalam ketentuan ini diatur dalam peraturan tersendiri, selama tidak bertentangan dengan ketentuan ini

Pasal 25

Majelis Kehormatan Etik Keperawatan

1. Status:

a. Majelis Kehormatan Etik Keperawatan adalah Majelis yang memberikan pertimbangan untuk masalah Etik Keperawatan kepada Pengurus Pusat atau pengurus propinsi dan Anggota

b. Majelis Kehormatan Etik Keperawatan dibentuk melalui Musyawarah Nasional di tingkat Pusat, Musyawarah Propinsi di tingkat propinsi, sedangkan di tingkat Kabupaten / Kota dapat dibentuk dengan pertimbangan khusus Pengurus Pusat

c. Masa Bakkti Pengurus Majelis Kehormatan Etik Keperawatan selama 5 tahun

d. Ketua Majelis Kehormatan Etik Keperawatan dapat dipilih untuk 2 (dua) periode berturut-turut

2. Kewenangan

a. Melakukan Penyelidikan dan menyelesaikan masalah etik yang berkaitan dengan pelanggaran etik profesi Keperawatan

b. Membina penghayatan dan pengamalan Kode etik keperawatan

c. Melakukan kordinasi dengan Komite Etik Institusi sesuai jenjang organisasi

3. Susunan Pengurus:

a. Kedudukan Majelis Kehormatan Etik Keperawatan berada di pusat dan propinsi.

b. Kepengurusan terdiri dari ketua, Sekretaris dan anggota 5 orang

c. Hal – hal lain yang belum diatur dalam ketentuan ini diatur dalam peraturan tersendiri , selama tidak bertentangan dengan ketentuan yang berlaku

Pasal 26

Kolegium Keperawatan

1. Status :

a. Kolegium Keperawatan adalah badan kelengkapan PPNI yang bertanggung jawab terhadap pengembangan dan pemantauan kepakaran dan profesi keperawatan pada strata Ners atau Ners Spesialis

b. Kolegium keperawatan dikukukan pada keperawatan Nasional

c. Kolegium Keperawatan berkedukan di tingkat pusat bertanggung jawab kepada pengurus pusat, di tingkat propinsi bertanggung jawab kepada propinsi.

2. kewenangan

a. Membentu PPNI dan pemerintah dalam pengawasan, bimbingan, pengarahan, dan peningkatan mutu pelaksanaan pendidikan dan praktik ners spesialis

b. Mengembangkan keilmuan sesuai kepakarannya

c. Mengembangkan mekanisme dan materi ujian nasional sesuai kepakarannya

3. Susunan pengurus

a. Kedudukan Kolegium keperawatan berada di Pusat dan Propinsi

b. Masa bakti kolegium Ners atau ners spesialis selama 5 (lima) tahun

c. Ketua dan pengurus kolegium Ners dan Ners spesialis dipilih dalam sidang kolegium Ners atau Ners spesialis dan dikukukan oleh ketua umum

d. Ketua kolegium keperawatan dapat dipilih untuk 2 (dua) periode berturut-turut .

e. PengurusKolegium Ners Spesialis adalah anggota biasa yang telah menjadi anggota PPNI anggota Himpunan Ners atau Ners Specialis

f. Hal-hal lain yang belum diatur dalam ketentuan ini diatur dalam peraturan tersendiri , selama tidak bertentangan dengan ketentuan ini

Pasal 27

Ikatan Perawat

1. Status

a. Ikatan Perawat adalah badan kelengkapan PPNI yang bertanggung jawab terhadap pengembangan dan pemantauan profesi keperawatan sesuai kekhususannya.

b. Ikatan Perawat adalah kumpulan perawat yang mempunyai kekhususan keilmuan keperawatan yang sama yang dibuktikan dengan sertifikasi.

c. Ikatan perawat berkedudukan di tingkat pusat bertanggung jawab kepada kepada pengurus pusat; di tingkat Propinsi bertanggung jawab kepada Pengurus Propinsi dan di tingkat Kabupaten / kota bertanggung jawab kepada kabupaten / kota

d. Ikatan perawat tingkat pusat dikukukan oleh Ketua Umum, Ikatan perawat Propinsi dikukuhkan oleh pengurus Propinsi dan Pengurus Kabupaten Kota dikukuhkan olehPengurus Kabupaten / kota.

2. Kewenangan:

a. Melakukan pengembangan dan pembinaan pendidikan dan praktik sesuai kekhususan

b. Memberikan usul dan saran baik atau tidak diminta kepada pengurus PPNI sesuai jenjang organisasi terkait dengan pendidikan dan praktik keperawatan kekhususan

3. Susunan Pengurus

a. Kedudukan Ikatan Perawat berada di Pusat, Propinsi, dan Kabupaten / Kota

b. Masa Bakti Ikatan Perawat selama 5 (lima) tahun

c. Ketua dan Pengurus Ikatan Perawat dipilih dalam sidang Ikatan Perawat

d. Pengurus Ikatan Perawat adalah anggota biasa yang telah menjadi anggota PPNI

e. Hal-hal lain yang belum diatur dalam ketentuan ini diatur dalam peraturan tersendiri, selama tidak bertentangan dengan ketentuan ini

Pasal 28

Himpunan Perawat

1. Status:

a. Himpunan Perawat adalah kumpulan perawat dari berbagai kekhususan keilmuan keperwatan yang mempunyai peminatan dan lingkup pekerjan yang sama

b. Himpunan Perawat tingkat pusat dikukuhkan tingkat umum, tingkat propinsi dikukuhkan pengurus propinsi dan tingkat kabupaten kota dikukuhkan pengurus kabupaten / kota

c. Himpunan perawat berkedudukan di tingkat puast bertanggung jawab kepada pengurus pusat; di tingkat propinsi bertanggung jawab kepada pengurus kabupaten/ kota

2. Kewenangan :

a. Melakukan pengembangan dan pembinaan praktik keperawatan terkait pemintaan dan lingkup pekerjaan yang sama

b. Memberikan usul dan saran baik diminta atau tidak diminta kepada pengurus PPNI sesuia jenjang organisasi terkait dengan pendidikan dan praktik keperawatan kekhususannya

3. Susunan Pengurus :

a. Kedudukan Himpunan Perawat berada di Pusat, Propinsi, dan Kabupaten / Kota

b. Masa Bakti Himpunan Perawat selama 5 (lima) tahun

c. Ketua dan Pengurus Himpunan Perawat dipilih dalam sidang Himpunan Perawat

d. Pengurus Himpunan Perawat adalah anggota biasa yang telah menjadi anggota PPNI

e. Hal-hal lain yang belum diatur dalam ketentuan ini diatur dalam peraturan tersendiri, selama tidak bertentangan dengan ketentuan ini

Pasal 29

Badan Khusus

1. Badan khusus adalah badan yang dibentuk secara khusus oleh Pengurus Pusat untuk melaksanakan amanat MUNAS dan bertanggung jawab kapada Pengurus Pusat

2. Badan badan lain yang dibentuk sesuai kebutuhan yang diatur oleh Peraturan Organisasi

BAB IV

KEPUTUSAN

Pasal 30

1. Semua keputusan yang diambil dalam organisasi dan badan kelengkapan PPNI dilakukan secara musyawarah dan mufakat

2. Apabila keputusan melalui musyawarah mufakat tidak berhasil, maka keputusan diambil atas dasar penghitungan suara terbanyak

3. Keputusan menyangkut perorangan dilakukan secara bebas dan rahasia

BAB V

KEKAYAAN

Pasal 31

1. Besarnya uang pangkal dan uang iuran keanggotaan ditetapkan oleh MUNAS. Yaitu iuran anggota Rp. 5000,- ( lima ribu rupiah ) / orang / bulan dan besarnya uang pangkal bagi anggota baru adalah Rp. 25.000,- ( dua puluh lima ribu rupiah )

2. Pengalokasian uang pangkal dan uang iuran bulanan anggota ditetapkan sebagai berikut :

a. Pengurus Pusat sebanyak 15 %

b. Pengurus Propinsi sebanyak 20 %

c. Pengurus Kabupaten / Kota sebanyak 25 %

d. Pengurus Komisariat sebanyak 40 %

3. Uang pangkal dan iuran bulanan anggota badan kekhususan dapat ditambahkan dari besarnya uamg pangkal dan iuran bulanan yang ditetapkan oleh MUNAS berdasarkan kesepakatan pada sidangf organisasi tersebut

4. Pembagian uang hasil usaha dari unit unit pelaksana teknis atau usaha usaha lain yang mengatasnamakan PPNI antara lain :

a. Pelaksana Usaha yang bersangkutan 75 %

b. Fee Organisasi sebanyak 25 % dengan rincian :

§ Komisariat atau lokasi dimana badan usaha tersebut berada 10 %

§ Pengurus Pusat, propinsi atau Kabupaten / Kota masing masing 5 %

5. Pemasukan dan pengeluaran keuangan organisasi wajib didokumentasikan sesuai dengan sistem yang berlaku untuk organisasi nirlaba

6. Pemasukan dan pengeluaran keuangan organisasi wajib dipertanggung jawabkan dalam forum MUNAS / MUSPROP / MUSKAB / MUSKOT dan rapat organisasi

BAB VI

PERUBAHAN ANGGARAN DASAR

DAN PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

Pasal 31

Perubahan Anggaran Rumah Tangga ini hanya dapat dilakukan melalui Musyawarah Nasional

BAB VII

ATURAN TAMBAHAN

Pasal 32

1. Setiap anggota PPNI dianggap telah mengetahui isi dari Anggaran Dasar dan Rumah Tangga PPNI

2. Perselisihan dalam penafsiran Anggaran Dasar dan Rumah Tangga PPNI ini diputuskan oleh Pengurus Pusat

3. Hal hal yang belum diatur didalam Anggaran Rumahn Tangga PPNI ini dimuat di dalam peraturan tersendiri sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan ini

MUSYAWARAH NASIONAL

PERSATUAN PERAWAT NASIONAL INDONESIA

Manado, 26 Juli 2005

PIMPINAN

KETUA : Drs. Haruman

WAKIL KETUA : Armen, SKp, MM

SEKRETARIS : Dra. Femmy Lumi, S Psi, M Kes

ANGGOTA : 1. Masudin, SST, M Kes

2. Sirajudin Noor, SKp, M Kes

Rabu, 20 Mei 2009

SO IN LOVE - OST Love Story In Harvard

Spring, summer, fall & winter dreams
Those are shinning like a star
They keep whispering,
I’m so in love with you

Spring, summer, fall & winter love
It is breezing to my heart
and it keeps telling
I’ll make you rainbow smile

I remember when we were angels
when we dreamed about us
All my days were happy
just like a snowy christmas
I wish i’d have them always
Every step i make writes a story
It is full of the heart
feeling love of my life
and missing friends of my time
I Wish i’d have them all

In Spring, summer, fall & winter days
we’ve been sharing all the hearts
love shines in my eyes
love just won’t fade away

I remember when we were angels
when we dreamed about us
All my days were happy
just like a snowy christmas
I wish i’d have them always
Every step i make writes a story
It is full of the heart
feeling love of my life
and missing friends of my time
I Wish i’d have them all

If you’d all the way show me the world
where I will stay in love
All my days will be white
just like a snowy christmas
You’re just all I need

LOVE STORY IN HARVARD



Suuuuuiiiit... suuuuiit... korea's LOver.. hehehe

KIM RAE WON


Heeeyyyyaaaaa... beda ekspresiku kalo liat ni orang... huuuuuu... semenjak da nonton filmnya LOVE STORY IN HARVARD, gilaaaaaa,.... subhanallah... kueeeereeen sekaliii..
hehehe, pasti yang sudah nonton setuju ma saya... so, yang mau nonton mintami filenya di saya... siap2 10,6 Gb... n waktu 18 jam... tapi, nda nyesalki... hehehe... money back guarantee...
ok!?

Rabu, 06 Mei 2009

Kepada para Wanita yang Cantik

Kepada para Wanita yang Cantik ......

Seorang anak laki-laki kecil bertanya kepada ibunya 'Mengapa engkau menangis?'

'Karena aku seorang wanita', kata sang ibu kepadanya.

'Aku tidak mengerti', kata anak itu.

Ibunya hanya memeluknya dan berkata, 'Dan kau tak akan pernah mengerti'

Kemudian anak laki-laki itu bertanya kepada ayahnya, 'Mengapa ibu suka menangis tanpa alasan?'

'Semua wanita menangis tanpa alasan', hanya itu yang dapat dikatakan oleh ayahnya.

Anak laki-laki kecil itu pun lalu tumbuh menjadi seorang laki-laki dewasa, tetap ingin tahu mengapa wanita menangis.

Akhirnya ia menghubungi Tuhan, dan ia bertanya, 'Tuhan, mengapa wanita begitu mudah menangis?'

Tuhan berkata:


'Ketika Aku menciptakan seorang wanita,
ia diharuskan untuk menjadi seorang yang istimewa.
Aku membuat bahunya cukup kuat untuk menopang dunia;
namun, harus cukup lembut untuk memberikan kenyamanan '
'Aku memberikannya kekuatan dari dalam
untuk mampu melahirkan anak dan
menerima penolakan yang seringkali datang dari anak-anaknya '
'Aku memberinya kekerasan
untuk membuatnya tetap tegar
ketika orang-orang lain menyerah,
dan mengasuh keluarganya
dengan penderitaan dan kelelahan tanpa mengeluh '
'Aku memberinya kepekaan
untuk mencintai anak-anaknya dalam setiap keadaan,
bahkan ketika anaknya bersikap sangat menyakiti hatinya '
'Aku memberinya kekuatan
untuk mendukung suaminya dalam kegagalannya
dan melengkapi dengan tulang rusuk suaminya
untuk melindungi hatinya '
'Aku memberinya kebijaksanaan
untuk mengetahui bahwa seorang suami yang baik
takkan pernah menyakiti isterinya,
tetapi kadang menguji kekuatannya dan ketetapan hatinya
untuk berada disisi suaminya tanpa ragu '
'Dan akhirnya,
Aku memberinya air mata untuk diteteskan.
Ini adalah khusus miliknya
untuk digunakan kapan pun ia butuhkan.'
'Kau tahu:
Kecantikan seorang wanita
bukanlah dari pakaian yang dikenakannya,
sosok yang ia tampilkan,
atau bagaimana ia menyisir rambutnya.'
'Kecantikan seorang wanita
harus dilihat dari matanya,
karena itulah pintu hatinya -
tempat dimana cinta itu ada.'

Kirimkan ini kepada
setiap wanita cantik yang Anda kenal hari ini
untuk memperingati Bulan Sejarah Wanita.
Jika Anda lakukan,
Anda akan menambah harga diri wanita!
Karena setiap
Wanita itu Cantik.
Kirimkan juga kepada para pria
agar senantiasa dapat menghormati wanita,
siapapun mereka
ibu, istri, kekasih, kakak, adik
dan bahkan wanita yg tidak ia kenal
yg kebetulan berada didekatnya..

Senin, 04 Mei 2009

Me n Mom


Sabtu, 02 Mei 2009

Manfaat Senyum

teman2 selain senyum itu ibadah, senyum itu memiliki manfaat yang luar biasa loh... jadi, tidak ada alasan unuk tidak tersenyum.../ karena kehidupaaan begituuuu indaaah... enjoyed...

  • Senyum membuat Anda lebih menarik. Orang yang banyak tersenyum memiliki daya tarik. Orang yang suka tersenyum membuat perasaan orang disekitarnya nyaman dan senang. Orang yang selalu merengut, cemburut, mengerutkan kening, dan menyeringai membuat orang-orang disekeliling tidak nyaman. Dipastikan orang yang banyak tersenyum memiliki banyak teman.
  • Senyum mengubah perasaan. Jika Anda sedang sedih, cobalah tersenyum. Senyuman akan membuat perasaan menjadi lebih baik. Menurut penelitian, senyum bisa memperdayai tubuh sehingga perasaan berubah.
  • Senyum menular. Ketikan seseorang tersenyum, ia akan membuat suasana menjadi lebih riang. Orang disekitar Anda pasti akan ikut tersenyum dan merasa lebih bahagia
  • Senyum menghilangkan stres. Stres bisa terlihat di wajah. Senyuman bisa menghilangkan mimik lelah, bosan, dan sedih. Ketika anda stres,ambil waktu untuk tersenyum. Senyuman akan mengurangi stres dan membuat pikiran lebih jernih.
  • Senyum meningkatkan imunitas. Senyum membuat sistem imun bekerja lebih baik. Fungsi imun tubuh bekerja maksimal saat seseorang merasa rileks. Menurut penelitian, flu dan batuk bisa hilang dengan senyum
  • Senyum menurunkan tekanan darah. Tidak percaya? Coba Anda mencatat tekanan darah saat anda tidak tersenyum dan catat lagi tekanan darah saat anda tersenyum saat diperiksa. Tekanan darah saat Anda tersenyum pasti lebih rendah.
  • Senyum melepas endorphin, pemati rasa alamiah, dan serotonin. Senyum ibarat obat alami. Senyum bisa menghasilkan endorphin, pemati rasa alamiah, dan serotonin. Ketiganya adalah hormon yg bisa mengendalikan rasa sakit.
  • Senyum membuat awet muda. Senyuman menggerakkan byk otot . Akibatnya otot wajah terlatih sehingga anda tidak perlu melakukan face lift. Dijamin dengan byk tersenyum Anda akan terlihat lebih awet muda.
  • Senyum membuat Anda kelihatan sukses. Orang yg tersenyum terlihat lebih percaya diri,terkenal, dan bisa diandalkan. Pasang senyum saat rapat atau bertemu dengan klien. Pasti kolega Anda akan melihat Anda lebih baik.
  • Senyum membuat orang berpikir positif. Coba lakukan ini : pikirkan hal buruk sambil tersenyum. Pasti susah. Penyebabnya, ketika Anda tersenyum,tubuh mengirim sinyal "hidup adalah baik". Sehingga saar tersenyu,, tubuh menerimanya sebagai anugrah.

DOKTOR CILIK YANG HAPAL ALQURAN - Husein Tabatabai

Beberapa hari yang lalu saya jalan-jalan ke Gramedia dan menemukan Buku Best Seller yang yang berjudul Doktor Cilik Hafal dan Paham Al-Quran. Buku ini menceritakan seorang anak kecil yang baru berusia 7 tahun tetapi sudah hafal dan paham Al-Quran. Anak kecil ini bahkan bisa memahami Al-Quran walaupun bahasa ibunya bukan bahasa Arab, anak ini bernama Sayyid Mohammad Hussein Tabātabā’i.

Pada Bulan February 1998, di Kerajaan Inggris tepatnya di Hijaz College Islamic University Husein yang yang waktu itu baru berusia 7 tahun menjalani ujian doktoral. Ujian yang harus dilaluinya terdiri dari 5 bidang :

  • Menghafal Al-Quran dan menerjemahkan dalam bahasa ibu (persia)
  • Menerangkan topik ayal Al-Quran
  • Menafsirkan dan menerangkan ayat Al-Quran dengan ayat lainya dalam Al-Quran
  • Bercakap-cakap dengan menggunakan ayat-ayat Al-Quran
  • Menerangkan makna Al-Quran dengan metode isyarat tangan

Setelah menjalani ujian selama 210 menit, akhirnya tim penguji memberi nilai 93. Dimana nilai ini mengukuhkanya sebagai Doktor Honoris Causa.

Standard Penilaian :

  • 60 - 70 Sertifikat diploma
  • 70 - 80 Sarjana Kehormatan
  • 80 - 90 Magister Kehormatan
  • 90 ketas Doktoe Kehormatan (honoris cause)

Pada tanggal 19 Februari 1998 Husein menerima ijazah Doktor Honoris Causa dalam bidang Science of The Retention of The Holy Quran.

Buku ini juga disertai VCD yang isinya forum-forum baik di dalam negeri (Iran) maupun di luar negeri yang menceritakan bagaimana bocah cilik ini menunjukkan kehebatanya dalam menghafal dan memahami Al-Quran.

Buku ini juga bercerita tentang masa kecil Husein, dimana kedua orang tuanya juga seorang penghafal Al-Quran. Pada Usia 2 tahun 4 bulan Husein sudah menghafal juz 30 (Juz ‘Amma) secara otodidak, hasil dari rutinitasnya dalam mengikuti ibunya yang menjadi penghafal dan pengajar Al-Quran.

Berikut adalah beberapa dialog dalam buku itu yang menunjukkan kepiawaian bocah ini dalam memahami Al-Quran dan menggunakan ayat-ayat Al-Quran dalam percakapan sehari-hari, dialog ini dilakukan sepulang husein mendapat gelar Doktor dari Inggris :

Penanya Bagaimana ujian yang kamu lalui di Inggris ?
Husein ” Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” ( QS 94:6 )
Penanya Apa Tanggapan orang2x di sana ( Inggris ) dalam acara2x Qurani-mu?
Husein ” Mereka Tertawa ” (QS 83:34) [ Maksud Husein org2x di Inggris tuh merasa senang/bahagia ]
Penanya Jika kamu ditanya orang, ‘ buat apa engkau ke inggris ‘ ? apa jawabanmu ?
Husein ” Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu ” ( QS 5:67 )
[ yang dimaksud Husein adalah dia ke Inggris untuk menyampaikan ayat-ayat al-Quran ].
Penanya Engkau belum lulus SD, bagaimana mungkin mendapat gelar doctor ?
Husein ” Mereka dalam keadaan gembira disebabkan karunia Allah yang diberikan-Nya kepada mereka ” ( QS 3:170 ).
[ maksudnya, semua itu adalah karunia Allah ]
Penanya Bagaimana Ilmu itu diajarkan ?
Husein ” Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh ( berjihad ) untuk Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. ” (QS 29:69)
[maksud Husein, bila manusia berusaha mencari dengan bersungguh2x, maka Allah akan membuka jalan ilmu baginya. ]
Penanya Kapan engkau akan menikah ?
Husein ( sambil tersenyum ) ” Dan apabila anak-anak telah sampai umur baligh, maka hendaklah mereka meminta izin. ” ( QS 24:59)
[ maksud Husein akan menikah jika umurnya sudah baligh ]
Dan masih banyak lagi dialog2x yang dijawab oleh Husein menggunakan ayat2x Al Qur’an,diantaranya:
Penanya Apa kabarmu..?
Husein ” Dan penutup doa mereka ialah Alhamdulillahi Rabbil ‘aalamin ” ( QS 10:10).[ Maksud Husein, kabarnya baik2x saja, dan untuk itu, segala puji bagi Allah Pemilik Semesta Alam. ]
Penanya Di manakah Tuhan ?
Husein ” Maka ke mana pun kamu menghadap di situlah wajah Allah. ” ( QS 2 : 115 )
Penanya Ayat mana dalam Al-Quran yag paling engkau sukai ?
Husein ” Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya deritaanmu, sangat menginginkan ( Keimanan dan Keselamatan ) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin. ” (QS 9:128)

Berikut ini endorsment di cover belakang buku:

“Keteladanan menjadi kunci utama dalam proses pendidikan, tanpa keteladanan pendidikan hanya akan menjadi transfer of knowledge tapi tidak transfer of value. Kisah dalam buku ini sangat baik untuk dijadikan ibrah (pelajaran) dalam hidup dan kehidupan kita.” ~ Dr Arief Rachman, MPd - Pakar Pendidikan

“Saya telah menggeluti Al-Quran selama lebih dari 20 tahun, namun kini kembali menjadi murid yang harus menulis catatan di buku pelajaran. Apa pun yang ia (Husein) katakan, saya catat. Saya dengan bangga menyatakan diri sebagai murid dari guru yang masih berusia 5 tahun ini!” ~ Ayatullah Mohsen Qiraati, Mufassir Kontemporer Iran.

“Sayyid Husein memiliki kemampuan yang sangat menakjubkan dan para peneliti seharusnya melakukan penelitian mengenai bagaimana metode Husein dalam menghafal dan memahami Al-Quran.” ~ Ayatullah Hashemi Rafsanjani

Untuk lebih lengkap cara mendidik anak seperti Husein, silahkan baca bukunya. Penulis buku ini juga menyekolahkan anak putrinya di kelas Jamiatul Quran Teheran. Blog Penulis buku ini bisa dibaca disini Dina Y Sulaeman, Disini juga dapat dibaca berbagai pandangannya tentang berbagai isue di Iran. Sedangkan website Doktor Cilik ini bisa diakses di http://www.jameatulquran.com.

Semoga Bermanfaat.

D O A ku KepadaMu

Bismillahirrahmanirrahim

Yaa Allah, aku berserah diri kepada-Mu, aku akan menyerahkan segala urusanku
kepada-Mu.

Aku hadapkan wajahku kepadaMu dan kusandarkan punggungku kepadaMu
(memulai tidur dengan pertolongaMu), dalam suka dan senang.

Tidak ada tempat berlindung dan tidak ada tempat menyelamatkan diri
dari siksaMu melainkan kepadaMu.

Aku beriman kepada KitabMu yang Engkau turunkan dan NabiMu yang Engkau turunkan
dan NabiMu yang Engkau utus.

Ya Rabbi. Pertemukanlah diriku dengan orang yang layak menjadi suamiku.
Di mana aku bisa mati dengan keridhaannya, setelah Engkau meridhoiku.

Yaa Rabbi. Hindarilah aku dari menikahi pria yang tak bisa menjadi pendampingku di dunia dan akhirat.
Ciptakanlah jarang yang memisahkan tubuhku ini dari sentuhan tangannya.

Yaa Rabbi. tunjukkanlah kekuasaanMu. Perlihatkanlah kecintaanMu.
Jadikan kami sebagai saksi atas keagunganMu...
Aminnn.. yaa Rabbal 'alamin

disadur dari buku Sandiwara Langit

Rabu, 29 April 2009

Mereka bilang "dee" itu....

Assalamu alaikum,

gara2 gak punya ide untuk nulis cerpen atau apalaaah...
So, cuma bisa mengabarkan....

"dee" itu...

Desi : "Biasa aja tuh"

Unhee: " Sayang ma unnu"

k' Musda : "teman yang menyenangkan, dan "Pacarita"

NN : "Dian...????? PAGOSIP!!!! hahahahah" (heheeee... siapa dirimuuu,)

Gie : "-Sepupunya Mala
-Pacarnya Unnu
- Dia pasti temanku

Andi : Cewek pekerja keras, energik, tapi, kadang kadang membosankan (iih, Andi Sotta', hehehe.)

NN: Dian itu cewek yang suka cerita, tapi, ndak bisa jadi pendengar yang baik. tapi baik kok. (bagguuuuusss...) cocoknya jadi presenter.

NN : Baik, narsis dikit.. tapi lebih narsis ka lagi... hehehe

K' Ila : Pokoknya KLOP banget kalo cerita ma dia (^-^)
Mudah gaul, n tidak sombong... suka senyum, tapi kalo datang marahnya aslimi... lebih baik jauh2 dari dia, hehehe

NN : ceria terus, gaul, energik...

NN : Dian itu ceria, tidak mau pusing...

NN : there's something else, thats very interesting for me. and... i like it... (hehehe... siapa dy... siapa dirimuuuuu)

NN : Yeah.. gitu aja kadang menyebalkan, narsis, baik, anggun, murah senyum, tapi yang paling membuat saya bangga jadi teman dia, saat dia menebarkan senyum yang membuat rasa suntuk itu hilang memberi kita semangat baru (hehehe... ededeh.. jagoku itu...)

MUthi : Banyak BACOT... Mirip sekali ma teman baekku "Indri". (Astagaaaaa... bagaimana tidak buuu... kami besar bersama... kami hanya dipisahkan oleh jarak, hehehe)

Nanny : Jujur sama perasaan (ini maksudnya apa buuuu?!)

Choey : Paccarita... (samajeki toh!?)

Azzah : dee itu baek!!! gak sombong... ( jangan lupa, rajin menabung, rajin mengaji, hehehe)


Tunggu kelanjutannya yaaaaa...

see yaaa

Rabu, 22 April 2009

"Papa, Mama, Rio Tunggu di Pintu Surga!"

Agnes adalah sosok wanita Katolik taat. Setiap mlm, Ia bserta klwrganya rutin berdoa bersama. Bahkan, saking taatnya, saat Agnes dilamar Martono, kekasihnya yg beragama Islam, dgn tegas ia mngatakan "Saya lebih mencintai Yesus Kristus daripada manusia!"Ketegasan prinsip Katolik yg dipegang wanita itu menggoyahkan iman Martono yg muslim, namun jarang melakukan ibadah sebagaimana layaknya org beragama Islam. Martono masuk Katolik, sekedar unutk bisa menikahi Agnes. Tepat tgl 17 Okt 1982, mereka melaksanakan pernikahan di Gereja Ignatius, Magelang Jawa Tengah.Usai menikah, lalu menyelesaikan kuliahnya do Yogyakarta, Agnes beserta sang suami berangkat ke Bandung, kemudian menetap di salah satu komplek perumahan di wilayah timur kota kembang. Kebahagian terasa lengkap menghiasi kehidupan keluarga ini dgn kehadiran tiga mahlkuk kecil buah hati mereka, yakni: Adi, Icha, dan Rio.Di lingkungan barunya, Agnes terlibat aktif sebagai jemaat Gereja Suryalaya, Buah Batu, Bandung. Demikian pula Martono, sang suami. Selain juga aktif di gereja, Martono saat itu menduduki jabatan penting, sebagai Kepala Devisi Properti PT Telkom Cisanggarung Bandung.Karena ketaatan mereka memegang iman Katolik, pasangan ini bersama beberapa sahabat se-iman, sengaja mengumpulkan dana dari tetangga sekitar yg beragama katolik. Mereka pun berhasil membeli sebuah rumah yg 'disulap' menjadi tempat ibadah (gereja).Uniknya, meski sdh menjadi pemeluk Katolik, Martono tdk melupakan kedua org tuanya yg beragama Islam. Sebagai bentuk cinta dan bakti pasangan ini, mereka memberangkatkan ayahanda dan ibundanya Martono ke Mekkah, untuk menunaikan rukun Islam yg kelima.Hidup harmonis dan berkecukupan mewarnai sekian waktu hari-hari keluarga ini. Sampai suatu ketika, kegelisahan menggoncang keduanya. Syahdan, saat itu, Rio,si bungsu yg sangat mereka sayangi jatuh sakit. Panas suhu badan yg tak kunjung reda, membuat mereka segera melarikan Rio ke salah satu rumah sakit Kristen terkenal di wilayah utara Bandung.Di rumah sakit, usai dilakukan diagnosa, dokter yg menangani saat itu mengatakan bahwa Rio mengalami kelelahan. Akan tetapi Agnes masih saja gelisah dan takut dengan kondisi anak kesayangannya yg tak kunjung membaik.Saat dipindahkan ke ruang ICU, Rio, yg masih terkulai lemah, meminta Martono , sang ayah, untuk memanggil ibundanya yg tengah berada di luar ruangan. Martono pun keluar ruangan untuk memberitahu Agnel ihwal permintaan putra bungsunya itu.Namun, Agnes tak mau masuk ke dalam. Ia hanya mengatakan ke Martono, "saya sudah tahu." Itu saja.Martono heran. Ia pun kembaki masuk ke ruangan dengan rasa penasaran menggelayut dalam benak. Di dalam, Rio berucap, "Tapi udahlah, Papa aja, tidak apa-apa. Pa, hidup ini hanya 1 centi. Di sana ngga ada batasnya."Sontak, rasa takjub menyergap Martono. Ucapan bocah mungil buah hatinya yg tengah terbaring lemah itu sungguh mengejutkan. Nasehat kebaikan keluar dari mulutnya seperti org dewasa yg mengerti agama.Hingga sore menjelang, Rio kembali berujar, "Pa, Rio mau pulang!""Ya, klw sudah sembuh nanti, kamu boleh pulang sama papa sama mama," jawab Martono. "Ngga, saya mw pulang sekarang. Papa, Mama, Rio tunggu di pintu Surga!" begitu ucap Riom setengah memaksa.Belum hilang keterkejutan Martono, tiba-tiba ia mendengar bisikan yg meminta dia unutk membimbing membacakan syahadat kepada anaknya. Ia kaget dan bingung. Tapi perlahan Rio dituntun sang Ayah, Martono, membacakan syahadat, hingga kedua mata anak bungsunya itu berlinang. Martono hafal syahadat, karena sebelumnya adalah seorang Muslim.Tak lama setelah itu bisikan kedua terdengar, bahwa setelah Adzan maghrib Rio akan dipanggil sang Pencipta. Meski tambah terkejut, mendengar bisikan itu, Martono pasrah. Benar saja, 27 Juli 1999, persis saat sayup-sayupn adzan maghrib berkumandang, Rio menghembuskan nafas terakhirnya.Tiba jenazah Rio di rumah duka, peristiwa aneh lagi2 terjadi. Agnes yg masih sedih waktu itu seakan-akan melihat Rio menghampirinya dan berkata, "Ma, sy tidak mw pakai naju jas mau dibalut kain putih aja." Saran dari seorang pelayat Muslim, bahwa itu adalah pertanda Rio ingin dishalatkan sebagaimana seorang Muslim yg baru meninggal.Setelah diskusi dan perdebatan diantara keluarga, jenazah Rio kemudian dibalut pakaian, celana, sepatu yg serba putih kemudian dishalatkan. Namun, karena banyak pendapat dari keluarga yg tetap harus dimakamkan secara katolik,jenazah Rio pun akhirnya dimakamkan di Kerkov. Sebuah tempat pemakaman khusus katolik di Cimahi, Bandung.Sepeninggal Rio, Agnes sering berdiam diri. Suatu hari Ia mendengar bisiskan ghaib tentang rumah dan mobil. Bisikan itu berucap, "Rumah adalah rumah Tuhan dan mobil adalah kendaraan menuju TUhan." Pada saat itu juga Agnes langsung teringat ucapan mendiang Rio semasa TK dulu, "Ma, Mbok Atik nanti mau saya belikan rumah dan mobil!" Mbok Atik adalah seorang muslimah yg bertugas merawat Rio di rumah. Saat itu Agnes menimpali celoteh si bungsu sambil tersenyum, "Kok Mama ngga dikasih?" Mama kan nanti punya sendiri", jawab Rio singkat.Entah mengapa, setelah mendengar bisikan itu, Agnes meminta suaminya mengecek ongkos haji pada waktu itu. Setelah dicek, dana yg dibutuhkan Rp. 17.850.000,-. Dan yg lebih mengherankan, ketika uang yg dibuka, ternyata jumlah totalnya persis senilai Rp 17.850.000,- tidak lebih atau kurang sesenpun. Hal ini diartikan Agnes sebagai amanat dari Rio untuk menghajikan Mbok Atik, wanita yg sehari-hari merawat Rio di rumah.Singkat cerita, ditanah suci Mekkah, Mbok Atik menghubungi Agnes via telepon. Sambil menangis ia menceritakan bahwa di Mekkah Ia bertemu Rio. Si bungsu yg baru saja meninggalkan alam dunia itu berpesan, "Kepergian Rio tak usah terlalu dipikirkan. Rio sangat bahagia di sini. Klw Mama kangen berdoa saja."Namun, pesan itu tak lantas membuat Agnes tenang. Bahkan Agnes mengalami depresi yg cukup berat, hingga harus mendapat bimbingan dari seorang psikolog selama 6 bulan.Suatu malam saat tertidur, Agnes dibangunkan oleh suaru pria yg berkata, "bukalah Alquran Surat Yunus!". namun setelah mencari tahu tentang Surat Yunus, tak ada seorang pun temannya yg beragama Islam mengerti kandungan makna di dalamnya. Bahkan setelah mendapat Alquran dari sepupunya, dan membacanya berulan-ulang pun, Agnes tetap tak mendapat jawaban."Mau Tuhan apa sih?" protesnya setengah berteriak, sembari menangis tersungkur ke lantai. Dinginnya lantai membuat hatinya berangsur tenang, dan spontan berucap "Astagfirullah". Tak lama kemudian, akhirnya Agnes menemukan jawabannya sendiri di surat Yunus ayat 49: "Katakan, tiap-tiap umat mempunyai ajal. Jika datang ajal, maka mereka tidak dapat mengundurkannya dan tidak(pula) mendahulukannya."Beberapa kejadian aneh yg dialami sepeninggal Rio, membuat Agnes berusaha memperlajari Islam lewat beberapa buku. Hingga akhirnya wanita penganut Katolik taat ini berkata, "Ya Allah, terimalah saya sebagai orang Islam, saya tidak mau di-Islakan oleh orang lain!"Setelah memeluk Islam, Agnes secara sembunyi-sembunyi melakukan sholat. Sementara itu, Martono, suaminya, masih rajin ke gereja. Setiap kali diajak ke gereja, Agnes selalu menolak dengan berbagai alasan.Samapai suatu malam, Martono terbangun karena mendengar isak tangis seorang perempuan. Ketika berusaha mencari sumber suara, betapa kagetnya Martono melihat istri tercintanya, Agnes, tengah bersujud menggunakan jaket, celana panjang, dan syal menutupi aurat tubuhnya. "Lho kok Mama sholat?", tanya Martono. "Maafkan saya, Pa. Saya duluan, Papa saya tinggalkan," Jawab Agnes lirih. Ia pasrah atas segala resiko yg akan ditanggung, bahkan perceraian sekalipun.Sejak keputusan sang istri memeluk Islam, Martono seperti berada di persimpangan. Suatu hari, 17 Agustus 2000, Agnes mengantar Adi, putra pertamanya untuk mengikuti loma adzan yg diadakan panitia Agustus-an di lingkungan tempat mereka tinggal. Adi sendiri tiba-tiba tertarik mengikuti lomba Adzan beberapa hari sebelumnya, meski Ia masih Katolik dan berstatus sebagai siwa SMA SAnta Maria, Bandung. Martono sebetulnya juga diajak ke arena perlombaan, namun menolak dengan alasan harus mengikuti upacara bendera di kantornya.Di tempat lomba yg diikuti 33 peserta itu, Gangsa Raharjo, psikolog Agnes, berpesan kepada Adi, "Niatkan suara Adzan bukan hanya untuk orang yg ada di sekitarmu, tetapi niatkan untuk semesta alam!" Ujarnya. Hasilnya, suara Adzan Adi yg lepas nan merdu mnegalun syahduh mengundang keinginan dan kekyusukan siapapun yg mendengarnya. Hingga bulir2 air mata pun mengalir tak terbendung basahi pipi sang bunda tercinta yg larut dalam haru dan bahagia. Tak pelak, panitia pun menobatkan Adi sebagai juara pertama, menyisihkan 33 peserta lainnya.Usai lomba Agnes dan Adi bersegera pulang. Tiba di rumah kejutan lain menanti mereka. Saat baru saja membuka pintu kamar, Agnes terkejut melihat Martono, sang suami, tengah melaksanakan sholat. Ia pun spontan terkulai lemah di hadapan suaminya itu. Selesai sholat, Martono langsung meraih sang istri dan mendekapnya erat. Sambil berderai air mata, Iaberucap lirih, "Ma, sekarang Papa sdh masuk Islam." Mengetahui hal itu, Adi dan Icha, putra-putri mereka pun mengikuti jejak ayah dan ibunya, memeluk Islam.Perjalanan panjang yang sungguh mengharu biru. Keluarga ini pun memulai babak baru sebagai penganut Muslim yg taat. Hingga kini, esok, dan sampai akhir zaman. Insya Allah.....
disadur dari Tabloid Alhikmah edisi Maret 09/ Rabiul awal 1430H.....Subhanallah sungguh pasangan yg Allah tunjuk agar menjadi pelajaran bagi kita semua.....

Ya Allah berikan kepada pasangan ini kasih sayangMu, Ridhoi amalan mereka, dan istiqomahkan hingga akhir hayat...Ya Allah, jadikan hati kami rindu akan hidayahMu, belajar dari tanda2 kekuasaanMu, dan merasakan nikmat mencintaMu...amiin...

Senin, 20 April 2009



Ngaaantuuk...


Lihatlah dirikuu.. yang sudah 2 malam tidak tidur (tidurji tapi jam 4 subuh, red.) kesannya serius toh!? tapi, sebenarnya nda' terlalu ngerti.. hehehe..

SUSAHNYA NGE-BLOG

Betul2... susah...gak tau harus mulai darimana..

bakat??? sepertinya bakat nulis itu tidak ada dalam diriku..
kalo bakat membaca "ADA"... bakat Copy- paste pastiiii...
susah yaaa...

emm.. boleh kan.. jadi ajang narsis... hehehe...
sambil belajar getooooo...

ALOOOOOOOOOHHHHAAAA..
Apa kaaaabar duniaaaaa????

KONGRES V ILMIKI - SEMARAK ANGING MAMIRI




ASERTIF O8






Assalamu alaikum, ni foto2nya ASERTIF 08...
ciaaaamik toh!!!!... hehehe

Air Mata Mutiara

Pada suatu hari seekor anak kerang di dasar laut mengadu dan mengeluh pada ibunya
sebab sebutir pasir tajam memasuki tubuhnya yang merah dan lembek. "Anakku," kata sang ibu sambil bercucuran air mata, "Tuhan tidak memberikan pada kita, bangsa kerang, sebuah tangan pun, sehingga Ibu tak bisa menolongmu." Si ibu terdiam, sejenak, "Aku tahu bahwa itu sakit anakku. Tetapi terimalah itu sebagai takdir alam. Kuatkan hatimu. Jangan terlalu lincah lagi. Kerahkan semangatmu melawan rasa ngilu dan nyeri yang menggigit. Balutlah pasir itu dengan getah perutmu. Hanya itu yang bisa kau perbuat",
kata ibunya dengan sendu dan lembut.

Anak kerang pun melakukan nasihat bundanya. Ada hasilnya, tetapi rasa sakit terkadang masih terasa. Kadang di tengah kesakitannya, ia meragukan nasihat ibunya. Dengan air mata ia bertahan, bertahun-tahun lamanya. Tetapi tanpa disadarinya sebutir mutiara mulai terbentuk dalam dagingnya. Makin lama makin halus. Rasa sakit pun makin berkurang. Dan semakin lama mutiaranya semakin besar. Rasa sakit menjadi terasa lebih wajar.

Akhirnya sesudah sekian tahun, sebutir mutiara besar, utuh mengkilap, dan berharga mahal pun terbentuk dengan sempurna. Penderitaannya berubah menjadi mutiara; air matanya berubah menjadi sangat berharga. Dirinya kini, sebagai hasil derita bertahun-tahun, lebih berharga daripada sejuta kerang lain yang cuma disantap orang sebagai kerang rebus di pinggir jalan.

**********

Cerita di atas adalah sebuah paradigma yg menjelaskan bahwa penderitaan adalah
lorong transendental untuk menjadikan "kerang biasa" menjadi "kerang luar biasa".
Karena itu dapat dipertegas bahwa kekecewaan dan penderitaan dapat mengubah
"orang biasa" menjadi "orang luar biasa".

Banyak orang yang mundur saat berada di lorong transendental tersebut, karena mereka tidak tahan dengan cobaan yang mereka alami. Ada dua pilihan sebenarnya yang bisa mereka masuki: menjadi `kerang biasa' yang disantap orang atau menjadi `kerang yang menghasilkan mutiara'. Sayangnya, lebih banyak orang yang mengambil pilihan pertama, sehingga tidak mengherankan bila jumlah orang yang sukses lebih sedikit dari orang yang `biasa-biasa saja'.

Mungkin saat ini kita sedang mengalami penolakan, kekecewaan, patah hati, atau terluka karena orang-orang di sekitar kamu cobalah utk tetap tersenyum dan tetap berjalan di lorong tersebut, dan sambil katakan di dalam hatimu.. "Airmataku diperhitungkan Tuhan.. dan penderitaanku ini akan mengubah diriku menjadi mutiara."
Semoga........

Minggu, 19 April 2009

ANDAI SAJA KAU PERCAYA PADAKU

Andai saja engkau percaya padaku


Sulit benar membangun kepercayaan, walau untuk hal-hal yang sederhana sekalipun. Ini kisahku dalam perjalanan tempo hari. Soal lampu rem misalnya. Jika ia menyala, pasti ada ada hambatan di depan. Maka sudah sepantasnya, si belakang mengikuti si depan karena depanlah yang tengah menjadi imam, melihat dengan mata kepala sendiri apa yang terjadi di depannya.

Tapi karena tidak dipercayai, maka otoritas ini sering dianggap sepi. Saat itu, akulah yang mestinya paling berhak untuk mengerti bahwa di depan ada becak yang sarat muatan hendak menyeberang. Biarlah ia lewat. Kalau ia harus berhenti dan menggejot dari awal lagi, tentu merepotkan.

Tapi keputusanku ini ternyata membuat mobil di belakang itu tidak senang. Baru saja aku menginjak rem, klaksonnya sudah menyalak galak bertubi-tubi. Tapi keputusan telah ditetapkan, dan abang becak telah mengambil jalan. Si mobil belakang ini juga telah membulatkan hati, dia memilih menyalipku daripada ikut berhenti. Maka yang terjadi terjadilah.

Ia begitu terkejut, hampir mati ketika becak itu muncul begitu saja di moncong mobilnya.
Ia menginjak rem hingga berdecit. Tabrakan keras memang tidak terjadi tapi sekedar
ciuman bumper pun telah membuat sang becak terguling. Muatan sayuran yang
menggunung berhamburan memenuhi jalan. Kecelakaan itu tidak mengerikan, tetapi sayuran yang bertebaran benar-benar telah menjadi provokasi tersendiri.

Jalanan macet seketika. Si penyalip mobilku pucat pasi. Ia seorang pria, tampak terpelajar;
tapi saat itu ia berubah menjadi orang yang kelihatan bodoh. Posisi mobilnya secara mencolok memperlihatkan bahwa dialah biang keladi kemacetan ini. Semua pihak kini menudingnya. Dan abang becak yang terkapar itu, entah belajar teori drama dari mana, mulai membangun sensasi. Ia membiarkan saja becaknya terjungkal. Ia sendiri dengan ketenangan seorang jagoan, memilih bangkit dan berjalan menghampiri si pria engemudi
dan langsung meninjunya.

Cerita selanjutnya bukan urusanku lagi. Tapi tak sulit merekonstruksi akhir insiden ini.
Betapa tidak enak membayangkan perasaan pengemudi mobil tadi. Seorang yang tampak terpelajar, bertampang bersih, tapi cuma jadi bahan olok-olok lingkungan dan dipukuli seperti kriminal. Padahal, jika saja ia mau sedikit bersabar, dan terpenting, mau mempercayaiku untuk ikut berhenti, musibah ini mungkin tidak akan terjadi.

Seperti itulah keadaan di negeriku, orang lain tak pernah dibiarkan menjadi imam, walau ia memang tengah memegang otoritas yang sesungguhnya. Selalu saja ada intervensi.

Inilah mengapa kita selalu cenderung membunyikan klakson di saat kita dalam kemacetan.
Mengapa dalam hal antri, leher kita cenderung terjulur demikian panjang untuk selalu gatal melihat keadaan di depan. Kita selalu ingin tergesa-gesa, tidak punya kesabaran sedikitpun. Padahal di depan itu sering tidak terjadi apa-apa. Kemacetan itu masih baik-baik saja. Sekeras apapun klakson yang kita bunyikan, tidak akan mengubah situasi jika saatnya belum tiba. Pada gilirannya, antrian pun pasti akan bergerak maju dengan caranya sendiri. Jika semuanya masih terhenti, pasti karena masih ada persoalan.
Biarlah itu persoalan yang di depan. Kita di belakang, tinggal mempercayainya. Berat memang, tapi inilah ongkos hidup bersama. Harus ada semacam tebusan sebagai ongkos
kepercayaan.

Ketidaksabaran membayar ongkos inilah yang membuat hidup bermasyarakat sering dilanda kekacauan. Para imam, pemimpin, dan pihak yang di depan itu, memang bisa saja menyelewengkan kepercayaan. Kita boleh kecewa tapi tak perlu mendendam. Karena untuk hidup bersama, manusia memang perlu saling mempercayai. Soal bahwa sesekali kita tertipu, tidak usah diherankan pula. Siapa yang sama sekali bisa membebaskan diri dari nasib sial? Rasanya tak ada.

Maka andai saja saat itu engkau percaya padaku, engkau pasti tidak dipermalukan
sedemikian rupa.

[dari kiriman kisah seorang teman, RS -terimakasih

Senin, 13 April 2009

advice dari seorang kakak

Beberapa hari yang lalu, saya sempat curhat ke seseorang kakak... hehehe.. memang benar.. beliau kk yang baik bgt, hehe..
mungkin juga untuk teman2 yang belum yakin untuk berjuang di jalan ini (cieeelah...) maksudnya yang belum yakin kalo kelak mau jadi perawat, mungkin ini bisa jadi bahan pertimbangan teman2.. dan jadi alasan, mengapa teman2 harus tetap di keperawatan, (hahaha,.. bukan bermaksud maksa..)
ehhh.. juga buat teman2 yang masih takut ma darah atau luka (ada kan orang yang takut ma darah!?) hahaha...
sebelum dibaca panggilan "Dian"nya boleh diganti dengan nama kamu, ok!!!??
LET's Check it out,
Btw, jadi ceritanya masih da yang ngerasa serem ya dengan tindakan2 medis or medis terbatas ni..he2,,it's ok Dian,,belum terbiasa ya..? nah, ke depannya mulai dinikmati ya "peristiwa-peristiwa" seperti tu..kan mau jadi perawat professional.. ;)SPMB ? boleh aja..kalo emang Dian merasa ternyata selama ni bergelut dengan profesi ni tidak sesuai dengan jiwa Dian, cie,,he2x..Tapi kao boleh berkomentar lebih lanjut,,"Profesi keperawatan ni di Indonesia masih jauh dari kata MAPAN, dia masih banyak membutuhkan "agent-agent of Change" untuk membawanya ke arah yang lebih baik lagi. Dian, menurut hemat saya, mempunyai potensi untuk menjadi bagian dari "agent" tersebut. So, sayang banget seandainya Dian "get off"..Lagian, kan pepatah bilang :" Nahkoda yang handal lahir setelah melewati badai yang besar"..Nah di profesi ini masih banyak tersimpan masalah2, yang bisa dianalogikan sebagai sebuah badai yang besar. Kemudian kenyataannya sampai dengan sekarang Profesor keperawatan sampai sekarang baru 2 orang, Prof. Elly dan Prof. Yani. Atinya, kesempatan kita untuk menjadi Tokoh yang Besar di profesi ini masih SANGAT terbuka lebar. Kesempatan yang sangat sulit kita dapatkan di profesi lain, karena mereka sudah seatle, dan tentunya tokoh2 dalam bidangnya sudah sangat banyak. dan dari hemat saya lagi, Dian punya potensi untuk itu. n kata bijak lagi.."Lebih baik berada di lingkungan yang biasa2 ja tapi kita bisa menjadi LUAR BIASA, dari pada di tempat yang luar biasa tapi kita hanya menjadi orang yang BIASA saja".. ;)Hhe2..kkebanyakan ya ngomongnya ? afwan jiddan ya ukhti..Tapi saya yakin kok Dian cuma guyon kan..he2..
jadi, gimana teman2???
choices is yours